Jumat, 29 April 2016

Nama : Sambung aji pariris ( 135030707111017)
matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
prodi : ilmu perpustakaan
Dosen Pengampu: Pitoyo Widhi Atmoko, S. Si, M. Si

MEMBUAT BUKU: SEKILAS TENTANG PENERBITAN
MULAI DARI GAGASAN


Buku bermula dari suatu gagasan, pemikiran, pesan, pengalaman, ilmu, bahkan khayalan seseorang yang ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya, suatu cerita detektif atau cerita petualangan yang menegangkan atau mengasyikkan rekaan seorang pengarang, atau gagasan mengenai penyelenggaraan masyarakat dan negara, politik, kisah perjalanan, cerita keberhasilan, petunjuk cara melakukan sesuatu, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau kisah kehidupan seseorang, dapat dijadikan bahan tulisan dalam buku. Buku dapat memberi informasi. Buku-buku petunjuk kesehatan populer, buku mengenai pendidikan keluarga, ensiklopedia, kamus, buku ajar, dan buku-buku ilmiah akademik atau pun populer, dapat dijadikan rujukan bagi siapa pun yang memerlukannya. Buku-buku semacam ini dapat membantu seseorang meningkatkan pengetahuan maupun keterampilannya, baik di bidang profesi atau pekerjaannya maupun sebagai tambahan pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan kualitas dirinya.
Buku pun dapat meningkatkan keterampilan, mendorong kemajuan seseorang; baik keterampilan berkarya maupun keterampilan bermasyarakat. Buku-buku tentang cara melakukan suatu pekerjaan, kejuruan atau keahlian, maupun sekadar petunjuk untuk hobi atau pengisi waktu senggang, dapat memberikan bekal kepada siapa pun yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam suatu bidang. "Buku-buku sukses" yang menceritakan keberhasilan seseorang, atau buku petunjuk untuk mengembangkan, baik dalam berwiraswasta atau kemampuan berperilaku dan bertindak untuk mencapai prestasi, merupakan suatu kelompok atau jenis buku yang banyak diterbitkan. Nah, bila Anda memunyai pemikiran atau gagasan, ilmu, keterampilan, petunjuk, pengalaman, ataupun khayalan yang ingin disampaikan kepada orang lain, apa lagi bila semuanya itu bermanfaat, Anda sudah mulai mengarah kepada terciptanya sebuah buku. Langkah selanjutnya adalah menyusun bahan-bahan tersebut dalam sistematika yang baik, dalam bahasa dan sajian yang mudah dan enak dibaca serta dipahami sesuai dengan pembaca sasarannya.


Tahap Produksi
Bila naskah telah tersusun lengkap, Anda sudah dapat mulai "memproduksi" buku. Anda mulai dengan merancang bentuk dan ukuran buku, kemudian menyediakan ilustrasi atau gambar untuk membuat buku lebih menarik, di samping menambah pemahaman oleh pembaca. Setelah ada naskah, tersedia bahan ilustrasi, ada gambaran mengenai bentuk dan penampilan buku, Anda lebih siap lagi untuk melanjutkan proses produksi melahirkan buku. Bila naskah dianggap sudah "siap cetak", langkah pertama produksi buku adalah menyalin naskah -- yang mungkin berupa tulisan tangan atau ketikan mesin ketik -- menjadi halaman-halaman buku dengan huruf cetakan. Hal ini bisa dilakukan dengan mesin ketik biasa, atau mesin ketik listrik, atau sekarang dengan komputer, baik dengan pengolah kata biasa, atau lebih baik lagi dengan program "desktop publishing" yang menyediakan jenis, bentuk, dan ukuran huruf beragam dan indah. Pengetikan atau penyusunan huruf dilakukan sekaligus dengan mengatur penempatan gambar atau ilustrasi di tempat-tempat yang tepat. Perlu ditentukan juga huruf untuk judul-judul bab, keterangan gambar, tabel-tabel, grafik, bila perlu. Semuanya disusun dalam halaman-halaman, sesuai dengan ukuran buku yang Anda rencanakan. Untuk lebih "profesional", perlu dirancang sampul buku, halaman judul buku, daftar isi, indeks, daftar pustaka, serta bagian-bagian buku lain yang dapat Anda tiru dari buku penerbit profesional.
Kemudian hasil penyusunan huruf, yang sudah lengkap dengan ilustrasi di tempat yang tepat, Anda susun menurut urutan halaman buku. Sampul, yang biasanya dari kertas lebih tebal dari isi buku, dapat diberi judul dan nama pengarang dengan menggunakan huruf yang lebih besar, dapat juga diberi ilustrasi; satu warna atau warna lengkap, tergantung pada kemampuan Anda sebagai perancang desain. Tumpukan kertas halaman buku kemudian dijilid. Bila bukunya tipis, penjilidan dapat menggunakan "stapler" atau dijahit benang. Bila bukunya tebal, punggungnya dilem, kemudian dipasangi sampul. Jadilah buku Anda; hasil karya Anda sendiri. Mulai dari mengarangnya, sampai memproduksinya. Akan tetapi, buku yang jadi hanya satu. Jika Anda menginginkan beberapa buah untuk dibagikan kepada teman-teman, sebelum dijilid, hasil penyusunan huruf dapat diperbanyak dengan fotokopi. Jilidnya juga dibuat beberapa buah, apakah dengan tangan atau difotokopi bila tidak berwarna. Selesai difotokopi, tiap buku dijilid; jadilah beberapa buku Anda. Anda dapat membagikannya atau menjualnya kepada orang lain. Bila Anda kemudian menjual buku-buku tersebut, apakah secara langsung kepada pembaca, atau melalui toko buku atau penjual buku lain, lengkaplah kegiatan Anda sebagai penerbit buku. Anda telah menjadi penerbit yang melakukan segala prosesnya sendiri; dari mengarang, memproduksi, kemudian menjualnya. Selamat!
Bila tidak mau terlalu repot mengurus produksi buku, dan Anda ingin jumlah buku lebih banyak, sampai ribuan, setelah naskah tersusun dan bahan ilutrasi tersedia, Anda dapat pergi ke sebuah percetakan. Anda dapat meminta mereka untuk memerbanyak buku dengan mesin-mesin lebih canggih yang mereka punyai. Setelah percetakan mencetak buku menurut jumlah pesanan Anda, Anda membayar ongkos cetak, kemudian mengambil semua buku lalu menitipkannya kepada toko atau penjual buku untuk dijual. Dengan demikian pun, Anda masih boleh disebut penerbit.

Hubungi Penerbit
Akan tetapi, bila Anda mau lebih "enak" dan tidak repot lagi memproduksi dan menjual buku yang sudah jadi, atau Anda tidak punya biaya untuk membayar ongkos cetak, setelah naskah yang Anda tulis diketik rapi, diberi sembir kiri dan kanan, spasi jarang, dicetak pada kertas tidak timbal balik, lalu menyediakan ilustrasi, Anda dapat menghubungi penerbit buku. Pilihlah penerbit yang biasa menerbitkan jenis buku yang sesuai dengan naskah yang Anda susun. Tawarkanlah naskah tersebut kepada penerbit. Bila dengan berbagai pertimbangannya, penerbit bersedia menerbitkan naskah Anda menjadi buku, biasanya akan dibuat perjanjian penerbitan; Anda menyerahkan naskah tersebut kepada penerbit, yang akan memerbanyak/memproduksi buku serta menjualkannya untuk Anda. Pada saat penyerahan naskah tersebut, Anda tidak usah mengeluarkan biaya apa-apa. Bahkan mungkin, Anda mendapat uang. Penerbit akan menanggung segala biaya produksi dan pemasaran buku tersebut, sedangkan Anda akan memeroleh bagian dari hasil penjualan buku bila nanti sudah terbit dan terjual. Bagian tersebut, persentase dari harga buku yang terjual, biasa disebut "royalti".
Penerbit akan melakukan kegiatan seperti yang Anda lakukan ketika menerbitkan sendiri; namun lebih profesional, karena mereka memunyai bagian dan petugas-petugas khusus untuk menangani setiap tahap dari penerbitan buku. Mereka pun akan lebih memerhatikan segi bisnisnya, dibandingkan Anda yang lebih didorong oleh idealisme. Pada umumnya, di penerbit ada beberapa bagian yang memunyai tugas tertentu dalam proses penerbitan. Seperti pada perusahaan-perusahaan lain, tentu saja ada direktur dan manajemen yang mengatur agar perusahaan berjalan sehat dan mendapat keuntungan dari hasil usahanya. Dengan keuntungan dari satu buku, dapat diterbitkan buku-buku lain.

Isi Perut Penerbit
Siapakah penerbit? Seperti telah diuraikan di atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwa penerbit adalah badan yang memerbanyak naskah seorang pengarang atau penulis dalam bentuk buku, kemudian menyebarkannya kepada masyarakat pembaca yang memerlukannya. Ditinjau dari sudut komunikasi, penerbit menjadi perantara antara sumber informasi (pengarang) dan penerima informasi (pembaca). Dalam peran dan kegiatannya, penerbit memunyai banyak mitra selain penulis, misalnya penerjemah, perancang buku, ilustrator, percetakan, penyalur/distributor buku, toko buku, perpustakaan dan pustakawan, media massa, kalangan pendidikan, bank, penanam modal, pemerintah, penerbit-penerbit lain, dan terutama masyarakat pembaca serta pengguna buku. Dalam mengatur kegiatan pengalihan naskah menjadi buku, penerbit menyediakan modalnya sendiri atau modal dari sumber lain.
Pada awal kegiatannya, penerbit menerima, mencari, atau mengusahakan naskah yang sudah jadi dari penulis atau pengarang, penerjemah, atau meminta seseorang untuk menyusunnya. Penerbit kemudian memertimbangkan apakah naskah yang diperolehnya patut diterbitkan; artinya, apakah banyak orang lain yang memerlukannya, akan membeli dan membacanya bila sudah jadi buku. Untuk melaksanakan pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah, biasanya di penerbit ada bagian khusus; ada yang menamakannya "Bagian "Editorial, "Dewan Penyunting", "Bagian Pernaskahan", atau nama lain. Bila setelah dipertimbangkan, naskah diterima untuk diterbitkan, ada petugas dari Bagian Editorial ini yang bertugas menyunting naskah, yaitu mempersiapkan naskah, baik dari segi isi, bahasa, sistematika, dan cara penyajiannya, yang biasa disebut "Penyunting Naskah".
Selain Bagian Editorial, bagian penting lain dalam penerbit adalah Bagian Produksi, yang merancang dan memproduksi buku bekerja sama dengan percetakan. Bagian Produksi, bersama Penyunting Naskah dan perancang buku, memberi petunjuk bentuk, ukuran, tata rupa, yang meliputi pemilihan jenis dan ukuran huruf, penyediaan ilustrasi, penentuan tata letak, pemilihan bahan kertas, cara penjilidan, serta masalah produksi yang lain. Bagian Produksi juga mengatur, mengikuti, dan bekerja sama dengan percetakan dalam proses produksi buku. Ada penerbit yang memunyai percetakan sendiri, ada juga yang mencetak pada perusahaan percetakan di luar.
Bagian penting ketiga dalam penerbit adalah Bagian Pemasaran, yang dapat mencakup promosi dan penjualan. Ada juga penerbit yang memisahkan Bagian Penjualan dari Bagian Pemasaran, dan memunyai Bagian Promosi tersendiri. Bagian ini menangani usaha memperkenalkan buku kepada masyarakat, menyebarkan buku melalui penyalur/ distributor/grosir atau toko-toko buku, dan menangani penjualannya. Sebelum atau menjelang terbitnya suatu buku, bagian promosi sudah mempersiapkan cara untuk mengumumkan terbitnya buku, memperkenalkannya kepada masyarakat, baik secara meluas maupun secara terarah. Berbagai usaha dilakukan, misalnya mengirimkan sampul dan ringkasan isi buku sebelum buku terbit. Atau, bila buku sudah terbit, membuat selebaran khusus mengenai buku tersebut, mengirimkan contoh buku kepada orang atau lembaga yang ada kaitannya, memasang iklan dan memuat tinjauan buku di media massa, mengirimkan surat penawaran khusus, mengirimkan contoh buku ke perpustakaan-perpustakaan, dan sebagainya.
Sejalan dengan usaha promosi, buku pun disebar ke pasar, ke toko-toko buku, penyalur buku. Mungkin juga buku dijual bukan di toko buku; buku-buku khusus dijual di tempat khusus pula, yang sesuai. Buku-buku berseri yang mahal, sering ditawarkan langsung dari pintu rumah ke pintu rumah atau kantor oleh seorang wiraniaga.
Organisasi penerbit dapat berlainan dari satu penerbit ke penerbit lain, namun fungsi-fungsi pokoknya adalah pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah hingga siap cetak, lalu produksi atau penggandaan buku, dan akhirnya pemasaran dan penjualan buku yang telah jadi. Ketiga bagian utama penerbit dapat dipimpin oleh seorang manajer; jadi ada Manajer Bagian Editorial, Manajer Bagian Produksi, dan Manajer Bagian Pemasaran/Penjualan, di samping manajer-manajer lain yang menangani urusan-urusan perusahaan sebagaimana pada perusahaan lain. Seperti juga pada jenis perusahaan lain, kegiatan penerbit merupakan usaha terpadu; antara bagian-bagian harus ada kerja sama yang erat. Bagian Editorial tidak seenaknya mencari dan menentukan naskah yang akan diterbitkan; Bagian Produksi tidak seenaknya menentukan bentuk atau penampilan buku; Bagian Pemasaran tidak bisa sendiri mempromosikan dan menjual buku tanpa bantuan bagian-bagian lain. Bagian Editorial memerlukan informasi dari Bagian Pemasaran mengenai buku-buku yang diperlukan oleh masyarakat maupun tentang penjualan buku penerbit di pasar, dan buku-buku penerbit lain yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, Bagian Pemasaran memerlukan petunjuk dan bantuan Bagian Editorial mengenai isi buku yang akan atau baru terbit, pembaca sasaran maupun cara-cara promosi dan penjualannya. Bagian Produksi perlu saran dan pendapat Bagian Editorial mengenai bentuk, tata rupa, kualitas, harga buku, karena Bagian Editorial tahu suatu buku untuk siapa dan bagaimana buku akan digunakan. Bagian Produksi pun perlu masukan dari Bagian Pemasaran mengenai kesukaan dan kecenderungan pasar, baik dalam hal harga maupun dalam penampilan buku.
Sekarang, setelah mengetahui isi perut penerbit, lebih jelaslah judul karangan ini; setiap orang dapat membuat buku. Akan tetapi, apakah Anda dapat menjadi penerbit yang dapat menghasilkan buku yang diinginkan, dibutuhkan, dan kemudian dibeli pembaca? Dan di samping mencapai idealismenya, juga memeroleh keuntungan materi? Jawabannya tentu saja akan didapat setelah Anda mencoba menjalankan profesi yang menantang, mengasyikkan, dan memberi kepuasan ini dengan kebulatan tekad. Siapa tahu Anda bisa!


Perbandigan Antara BLOG dengan WORDPRESS

Nama : Sambung aji pariris ( 135030707111017)
matkul : Penerbitan Grafis dan Elektronik
prodi : ilmu perpustakaan
Dosen Pengampu: Pitoyo Widhi Atmoko, S. Si, M. Si
Perbedaan Antara BLOG dengan WORDPRESS 

 Perbandingan :

1. WordPress menyediakan pengaturan tag heading yang lengkap dalam artikelnya, mulai dari H1 hingga H6 sedang dalam blogspot hanya ada 3 heading, yakni Heading, Sub Heading dan Minor Heading.
 2. Kategori dalam website wordpress bisa dilengkapi deskripsi sehingga lebih SEO friendly. Adapun blogger sama sekali tidak ada fasilitas untuk itu sehingga mau tidak mau kita hanya bisa melakukan optimasi pada artikelnya saja. 
3. Lebih banyak master blogger yang menggunakan WordPress, dibanding blogspot, lebih banyak dipilih oleh pemula karena lebih mudah pengelolaannya. 
4. Hosting untuk web wordpress bisa kita pilih antara berbayar atau gratis sehingga kita lebih leluasa mengatur dan mengisi apa saja dalam blog kita, dibanding dengan blogger yang hanya bisa menggunakna gratisan sehingga jika terjadi tindakan spam atau hal yang dianggap merusak maka blog dan akunnya bisa langsung dihapus oleh google tanpa pemberitahuan sebelumnya. 
5. Berikutnya, pelajari Cara Menghasilkan Uang dari Blog Gratisan Kekurangan dan Kelebihan WordPress dengan Blogger Membahas mengenai platform WordPress.com yang notabene hampir sama dengan blogspot dari segi biaya, yakni gratis, memang sangat menarik. Tentunya versi wordpress yang saya maksud di paragrah ini bukanlah wordpress self hosted, tetapi wordpress yang gratisan (wordpress.com). Yah, walaupun tidak sepenuhnya gratis sih. Tapi ini sudah cukup untuk menunjang aktivitas ngeblog bagi newbie seperti saya ini. Hehehe. Bagi sebagian orang, gratis itu memang menggiurkan, terutama yang isi dompetnya cekak. Versi wordpress yang gratisan ini memang hampir sebanding jika dibandingkan dengan blogspot. Sama sama gratis, dan sama sama mempunyai beberapa fitur unggulan yang tidak pasti dimiliki satu sama lain. Wordpress mempunyai tampilan yang sangat elegan (menurut saya). Jika saya disuruh menilai, wordpress memilikinilai 9/10 dari segi penampilan. • Wordpress.com Didukung Banyak Theme. Disisi lain, wordpress ditunjang oleh banyak sekali Theme yang menyedapkan mata. Ada berbagai macam theme wordpress yang bisa dipilih, mulai dari yang gratisan, sampai yang premium. Dan yang lebih menggembirakan lagi bagi para pemula ialah, theme wordpress ini sangat mudah untuk digunakan. Tinggal pilih theme yang diinginkan, lalu klik aktivasi. Taraa.. Dalam sekejap theme nya sudah terpasang di blog, tidak perlu susah payah coding, edit html, css dan sebagainya serta tampilan blog mu sudah seperti blog yang professional. Ya, itulah kenapa wordpress.com ini sangat cocok bagi para pemula. • Fitur Navigasi Yang Lengkap Berbeda dengan blogspot, walaupun ini gratisan, tapi wordpress.com ini mempunyai fitur navigasi yang sangat lengkap. Tampilan dashboard nya pun tampak elegan, stylish dan professional. • Pendaftaran di Wordpress.com itu Mudah Selain itu, mendaftar di wordpress.com juga sangat mudah, bisa menggunakan email apapun. Sama hal nya dengan blogspot, di wordpress.com anda juga bisa mendaftarkan banyak blog dalam satu akun. Keren, 'kan? • Dapat Digunakan Secara Offline Selanjutnya, wordpress juga bisa dipakai tanpa koneksi internet sama sekali, alias offline menggunakan sebuah web server yang sebelum nya sudah diinstal secara lokal di komputer anda. • Wordpress.com Didukung Banyak Plugin Tidak seperti blogspot, wordpress menyediakan ribuan plugin yang siap digunakan bagi para pengguna nya. Inilah salah satu kelebihan wordpress yang tidak dimiliki blogspot, karena blogspot hanya mendukung beberapa plugin saja, tidak sebanyak plugin di wordpress. • Bisa Posting Melalui Email Disisi lain, ada salah satu fitur wordpress yang sama dengan fitur yang ada di blogspot, sting melalui email. Pengguna tinggal menuliskan artikel yang akan diposting ke blog nya melalui email, yang nantinya email tersebut dikirim ke alamat email blog yang sudah ditentukan sebelum nya. • Wordpress Memiliki Fitur Back-up Fitur yang dimiliki wordpress.com tidak hanya sampai disitu saja, pengguna wordpress juga bisa mencadangkan semua postingan untuk kepentingan keamanan serta dapat mengunggah nya kembali bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. • Wordpress Sudah Terintegrasi Dengan Banyak Platform Selain itu, wordpress juga bisa diintegrasikan dengan beberapa platform, yakni gravatar, akismet, intensedebate, bbpress, polldaddy, dan buddypress. Dan ada salah satu kelebihan utama dari wordpress, yaitu memiliki fitur untuk mengimport data data dari b2evolution, MovableType, grayMetter, TextPattern, dan Blogger. • Wordpress itu Comment Friendly Bagi anda yang ingin setiap postingan pada blog nya terdapat banyak orang yang berkomentar, maka wordpress adalah salah satu pilihan yang tepat. Kenapa? Karena wordpress.com itu sangat Comment Friendly, kolom komentar nya secara jelas terlihat dibawah postingan, dan hanya memerlukan email, situs web (optional) dan nama saja untuk bisa mengirim komentar. • Terdapat Menu Statistik Data Yang Lengkap Pada panel dashboard di wordpress juga menyajikan data statistik pengunjung, artikel yang paling banyak diklik, pencarian terbanyak, halaman terpopuler, dari mana pengunjung berasal, serta data statistik lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini. Selain itu, juga terdapat statistik komentar anda di blog wordpress yang lain bisa muncul di dashboard anda. • Banyak Fitur Tambahan Ada satu fitur unik di wordpress, yaitu fitur sticky/front page, yang bisa memungkinkan pengguna nya untuk menyembunyikan postingan di halaman beranda, tetapi postingan tersebut tetap muncul di halaman kategori. • Mudah Terhubung Dengan Akun Sosmed Dengan wordpress, anda juga bisa menghubungkan blog wordpress dengan beberapa akun sosial media (sosmed) seperti yahoo, facebook, twitter, google plus, sehingga setiap selesai mempublikasikan postingan maka link postingan tersebut juga akan langsung diposting di akun sosial media tersebut. Ya, itulah beberapa kelebihan wordpress yang bisa saya jelaskan untuk saat ini, karena masih banyak yang belum saya jelas. Nah, sekarang saya akan membahas tentang kekurangan dan kelemahan wordpress yang patut untuk diketahui. Sama seperti blogspot, wordpress juga mempunyai kelemahan. Ya, walaupun tidak banyak. • Tidak Murah Walaupun Gratis Salah satu kelemahan wordpress adalah harus membayar hosting bila ingin meng-custom domain. Ya, tentunya ini sangat berbeda sekali dengan blogspot. • Blog Jadi Berat Jika Terinstall Banyak Plugin Lalu, blog wordpress mu akan menjadi tambah berat jika diinstal banyak plugin. Solusi nya, buang saja plugin yang tidak dibutuhkan dan install plugin yang memang perlu. • Wordpress.com Tidak Support Javascript Selain itu, wordpress tidak mendukung javascript dan tidak bisa dimonetize. Artinya, blog dari wordpress.com tidak bisa digunakan untuk berbisnis online, baik itu PPC seperti Google Adsense, Chitika, Infolinks maupun jenis bisnis online lainnya seperti Affiliasi, PTC, link refferal, shorten URL (adf.ly, dll), dan masih banyak lagi. Tetapi jika ingin blog mu bisa dimonetize, pilih saja wordpress self hosted, yang tentunya membutuhkan uang untuk membuat nya alias tidak gratis. • Tidak Bisa Mengedit CSS Dan HTML Kamu juga tidak akan bisa mengedit CSS dan elemen HTML di Wordpress.com, kecuali jika kamu melakukan upgrade (berbayar). Benar benar tidak leluasa, 'kan? Lalu, kamu juga tidak bisa melihat pratinjau langsung saat kamu mengedit template/theme. Keadaan seperti ini bisa membuat anda kerepotan saat hasil editan template/theme nya belum sesuai yang diharapkan. • Ribet Dalam Mengatur Layout Mengatur tata letak (layout) gadget di wordpress juga lumayan merepotkan. Pasalnya, kamu tidak leluasa jika ingin memindahkan gadget dari satu ruang ke ruang yang lainnya. • Diskspace dan Bandwith Terbatas Selain itu, JIKA kamu menggunakan hosting, maka kamu memiliki ketersediaan bandwith dan diskspace yang terbatas, tidak unlimited (yang ini tergantung, karena setiap web hosting itu berbeda). Rentan Diserang Hacker Dan jika kamu memang mau menggunakan wordpress.com maka kamu harus meningkat kan tingkat keamanan nya, jika tidak maka blog mu akan mudah sekali diretas oleh para hacker. Hal ini perlu diperhatikan, pasalnya banyak admin blog yang kurang memperhatikan bagian ini. kelebihan dan kekurangan blog dengan wordpress Blogger
Kelebihan :
1. Terintegrasi dengan Google Account. Jika anda memiliki account di gmail atau Google reader, otomatis anda sudah memiliki account blogger.com
2. Proses Sign Up yang mudah.
3. Bisa memasang script AdSense.
4. Panel Kontrol yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.
5. Tersedia navigasi dalam bahasa Indonesia.
6. File CSSnya dapat diedit.
7. Navigasi admin sederhana, dan mudah dimengerti : posting, Pengaturan, Tata Letak
8. Ada widget untuk polling
9. Bisa memiliki banyak blog dalam satu account
 Kekurangan :
1. Tampilan dashboard terlalu sederhana. kurang fancy
2. Pilihan template bawaan terlalu sedikit, sehingga banyak blog dengan tampilan sejenis. Jika pengunjung hendak memberikan komentar, pengunjung perlu membuka halaman baru. Ini cukup menjengkelkan.
3. Tidak bia melihat statistik pengunjung. jumlah pengunjung, search term yang mereka pakai, dari mana mereka berasal, dan berbagai statistik lain. ( kecuali anda memasang script tracker Google Analytics di widget anda. sedang kami uji coba nih.) Wordpress Kelebihan : 1. Terintegrasi dengan berbagai Produk Automattic lain seperti akismet dan gravatar. 2. Proses Sign up mudah 3. Bisa memiliki banyak blog dalam satu account
4. Fitur My Comments. Jika anda memberikan komentar di blog wordpress.com lainnya, anda dapat mlihatnya di dashboard blog anda
5. Fitur BlogStat. Anda dapat melihat statistik blog anda. Berapa pengunjung yang datang, search term apa yang mereka pakai, Post paling diminati pengunjung, dan lain – lain.
6. Tampilan dashboard blog yang fancy.
7. Tersedia navigasi dalam bahasa Indonesia
8. Template bawaan yang sangat banyak Kekurangan :

1. Tidak bisa pasang script adsense. 
2. Tidak bisa edit CSS. Sebenarnya bisa sih, tapi anda harus upgrade layanan ke versi berbayarnya.
3. Tampilan dashboard sedikit kompleks. 
4. Tidak bisa menambah plugin